Thursday, June 30, 2016

Sasaran dan Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini

Sasaran dan Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
               Sasaran utama Pendidikan Anak Usia Dini, terutama pada PAUD Informal dari sisi peserta didik adalah anak usia 0-6 tahun dan karakteristiknya, dengan maksud untuk dikembangkan segenap potensi atau segenap potensi atau seluruh dimensi kecerdasannya meliputi; kecerdasan linguistik; kecerdasan logika matematika; kecerdasan visual spasial; kecerdasan musikal; kecerdasan kinestetik; kecerdasan naturalis; kecerdasan interpersonal; kecerdasan intrapersonal; kecerdasan spiritual.
               Ciri lingkungan keluarga yang kondusif dan mendukung terjadinya pendidikan informal yang efektif, di antaranya adalah sebagai berikut; lingkungan tersebut kaya akan rangsangan yang dapat mengembangkan berbagai dimensi kecerdasan anak; lingkungan tersebut terbebas dari tekanan dan paksaan; lingkungan tersebut mendukung aktivitas anak yang tinggi; lingkungan tersebut mendukung anak untuk dapat belajar bekerja sama; lingkungan tersebut dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan memecahkan masalah; lingkungan tersebut membolehkan anak mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan berbagai bahan dan alat-alat yang ada di sekitarnya, terutama berinteraksi dengan ragam alat main.
               Agar menjadi orang yang efektif dalam pendidikan informal, yaitu sebagai berikut; orangtua dapat mengenali anak dengan baik; hargai perilaku baik anak; melibatkan anak; selalu mendekatkan diri dengan anak; sediakan waktu khusus; tegakkan disiplin; panutan bagi anak; say “i love you”; komunikasi dengan tepat; selesaikan masalah saat anda “dingin”.

                Cara atau model pola asuh sebagai sasaran PAUD Informal; pola asuh yang dipilih adalah yang dapat mengakomodasi hak-hak anak sepenuhnya; pola asuh yang dipilih adalah yang sesuai kebutuhan karakteristik perkembangan anak; pola asuh yang dipilih adalah yang memungkinkan kondisi anak dapat diterima sepenuhnya; pola asuh yang dipilih adalah yang menjamin anak tidak frustasi dalam mengikutinya; pola asuh yang dipilih adalah yang mampu menjalin terjadinya hubungan yang harmonis antara orang tua dengan anak; pola asuh yang dipilih adalah yang dapat meminimalisasi dampak-dampak negatif terhadap anak; pola asuh yang dipilih adalah yang dapat dijalankan secara konsisten; pola asuh yang dipilih adalah yang memungkinkan ditunjang oleh daya dukung yang tersedia di lingkungan keluarga. 

No comments:

Post a Comment