KB 1 Pengertian Kecerdasan Linguistik-Verbal pada Anak Usia Dini
Kecerdasan linguistik-verbal adalah
kemampuan menyelesaikan masalah, mengembangkan masalah, dan menciptakan sesuatu
dengan menggunakan bahasa secara efektif, baik lisan maupun tertulis.
Komponen inti kecerdasan
linguistik-verbal, meliputu kemampuan memanipulasi tata bahasa, fonologi,
sematik, dan prakmatik. Kecerdasan linguistik mencakup juga empat kemampuan
keterampilan bahasa, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua komponen
kecerdasan linguistik ini tidak mutlak dimiliki secara optimal oleh setiap
individu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua komponen kecerdasan
linguistik ini tidak mutlak dimiliki secara optimal oleh setiap individu.
Kecerdasan linguistik memiliki
wilayah utama di hemister kiri, yakni di broca dan di wernicke. Hemisfer kiri
juga berperan untuk kemampuan prakmatik dan humor.
Kecerdasan linguistik memiliki
sepuluh indikator yang meliputi semua komponen dan anak-anak usia 2-6 tahun
menunjukkan indikator pada semua komponen tersebut sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
KB 2 Cara
Mengembangkan Kecerdasan Linguistik-Verbal untuk Anak Usia Dini
Kecerdasan linguistik-verbal dapat
distimulasi dengan kegiatan menyimak cerita, pembacaan buku, bercakap-cakap, proyek,
bermain peran, curah gagasan (brainstorming),
latihan, kuis, teka-teki, bercerita, menyanyi, ulang-ucap, simak-kerjakan.
Penumbuhan kecintaan anak terhadap
buku dilakukan dengan pembacaan buku, penyaringan buku, perawatan dan penataan
buku. Pengenalan baca-tulis dilakukan dengan pembacaan buku, permainan kartu
huruf, proyek, dan menyalin label. Pengembangan kemampuan bercerita dilakukan
dengan bercakap-cakap, bermain peran, permainan susun kata, cerita
bersambung-sambung, dan curah gagasan. Pengembangan kosa kata dilakkukan dengan
bercerita, pembacaan buku, karyawisata, bercakap-cakap, menyanyi, dan permainan
kata mirip. Pengasahan kepekaan prakmatik dilakukan dengan pemodelan dan
pembiasaan, bermain peran, dan bercakap-cakap. Kepekaan bahasa dan humor
dirangsang dengan permainan bunyi. Pengembangan menyimak dilakukan dengan
pembacaan cerita, simak-ulang-ucap, dan simak kerjakan.
No comments:
Post a Comment