KB 1 Pengertian Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini
Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, serta memberikan respons
secara tepat terhadap suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang
lain.
Komponen inti kecerdasan
interpersonal adalah kemampuan mencerna, bekerja sama, memperhatikan, menangkap
perbedaan yang sangat halus perasaan dan keinginan orang lain, dan menangani
secara efektif tanda interpersonal dengan tindakan prakmatis tertentu.
Sistem neurologis kecerdasan
interpersonal terletak di lobus frontalis, temporalis, dan sistem limbik.
Kecerdasan interpersonal melibatkan
indikator, kegiatan kelompok, peran dalam kelompok, perhatian, kepekaan
menangkap isyarat interpersonal, berempati, mengorganisasi, mengenali dan
membaca pikiran orang lain, serta kemampuan menjalin kontak.
Pencapaian indikator interpersonal
anak TPA masih pada tahap memberi perhatian, bermain bersama, dan berbicara
pada teman sebaya. Sementara itu, anak KB dan TK sudah berani mengkomunikasikan
masalahnya kepada orang lain, memiliki kemampuan menggunakan isyarat
interpersonal, seperti sentuhan dan kontak mata, mengajari teman sebaya,
menikmati kegiatan sosial, terdorong memimpin, dan berani bersosialisasi dengan
orang baru.
KB 2 Cara Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal pada Anak Usia Dini
Kecerdasan interpersonal pada anak
dikembangkan melalui kegiatan bermain, bercakap-cakap, proyek, bercerita
(bercerita, melanjutkan cerita), simulasi, teka-teki, dan permainan yang
menggunakan imajinasi.
Kepekaan empati dan simpati
dirangsang permainan pilih siapa (permainan sosiogram), diberi apa, kalau aku
jadi dia, apa maunya, mengunjungi korban bencana, berkunjung ke panti wreda,
dan memberi bantuan pada teman.
Kemampuan bekerja sama dirangsang
dengan permainan mengangkat kardus besar, selang bambu, pasar-pasaran, dan
kondektur-kondekturan.
Berbagi rasa dapat dirangsang dengan
kegiatan yang mengharuskan anak berinteraksi dengan dengan sesamanya. Kegiatan yang
dimaksud antara lain, menceritakan pengalaman, menghibur teman, dan adil-tidak.
Menjalin kontak dirangsang melalui
kegiatan langsung dan kegiatan artifisial (dibuat), seperti memuji dan memberi
salam.
Kemampuan mengorganisasi teman dapat
dirangsang dengan berbagai kegiatan proyek dan permainan jurit.
Kemampuan menebak suasana hati orang
lain dirangsang melalui kegiatan dan permainan, seperti hati senang hati kacau,
tebak ekspresi, dan peragaan perasaan.
Kemampuan memotivasi orang lain
dapat dilakukan, antara lain, melalui permainan jadi suporter dan mendukung
teman.
No comments:
Post a Comment