ASESMEN PERKEMBANGAN FISIK/MOTORIK PADA ANAK PAUD


Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini
            Gerak kasar yang menggunakan sebagian besar tubuh seperti berlari, memanjat, melompat, melempar dikenal sebagai keterampilan gerakan/motorik kasar atau gross motor skill, sedangkan gerakan yang hanya melibatkan sebagian kecil tubuh seperti  mendorong mobil-mobilan, menggunting, menempelkan kertas, memakaikan baju boneka, atau menggambar adalah gerakan/motorik halus atau fine motor skill.
            Kemampuan motorik anak usia 4-6 tahun mempunyai perbedaan dengan orang dewasa dalam hal cara memegang, cara berjalan, dan cara menyepak/menendang.
            Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ada 3 unsur yang menentukan perkembangan motorik, yaitu otak, saraf, dan otot. Ketika motorik bekerja, ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing peranannya secara interaktif positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna keadaannya.
            Gerakan reflek awal pada bayi 0-1 tahun diantaranya adalah mengedipkan mata, genggaman telapak tangan, reflek moro dan tindakan tanpa mengetahui.
            Kemajuan anak dalam koordinasi mata tangan tergantung pada interaksi antara stimulasi dan dorongan yang diterimanya setiap hari, perkembangan fisik dan sarafnya, dan motifasinya. Tiga dimensi yang berbeda ini, perlu diseimbangkan dengan hati-hati sebelum dia dapat bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya. Secara khusus anak tidak akan mampu menulis seperti anak berusia 5 tahun ketika ia berumur 3 tahun, tidak peduli betapa keras usahanya, karena kematangan otot dan syarafnya memang belum memadai untuk melakukan gerakan tangan sedemikian halus.
            Kemampuan yang sudah seharusnya dikuasai anak di usia 6-8 tahun adalah kemampuan berpakaian, makan sendiri, merapikan tempat tidur, mandi serta memakai sepatu sendiri. Keterampilan-keterampilan ini merupakan keterampilan untuk melayani dirinya sendiri yang amat membutuhkan koordinasi antara mata dengan tangan dan anggota tubuh lainnya.

Asesmen Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini
            Asesmen perkembangan fisik/motorik bertujuan agar guru mengetahui kekurangan dan kelemahan yang terdapat selama proses belajar mengajar fisik/motorik, sehingga guru dapat memperbaiki dengan cara yang benar pada kegiatan selanjutnya.
            Beberapa aspek yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan asesmen terhadap kegiatan pengembangan fisik/motorik, yaitu:
            1.         penilaian diri
            2.         respon anak
            3.         kesesuaian alat/bahan.
            Dalam melakukan penyusunan asesmen perkembangan fisik/motorik anak usia dini, perlu dipenuhi beberapa syarat proses asesmen pada anak usia dini yaitu sebagai berikut:
         1.         Dilakukan secara individual dengan membandingkan perkembangan anak saat ini dengan sebelumnya.
            2.         Mempertimbangkan adanya perbedaan dalam perkembangan , pengalaman, dan budaya anak.
            3.         Bukan dilakukan dengan situasi tes, melainkan alamiah.
            4.         Kemajuan tentang anak dilaporkan dalam konteks individual sehubungan dengan performansinya dalam tahap usianya, dan bukan merupakan sistem rangking.
            Asesmen bagi perkembangan fisik/motorik dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk melihat kemajuan kemampuan anak dalam mengendalikan gerak-geriknya dan mengoordinasikan mata dan tangannya serta dengan anggota tubuh lainnya.
            Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam asesmen perkembangan, di antaranya:
            1.      Strategi Asesmen Informal
                        1.   Observasi
                        2.   Teacher-designed measure
                        3.   Checklist Perkembangan
                        4.   Rating Seales
                        5.   Rubric
                        6.   Asesmen Portofolio tampilan
                        7.   Asesmen berbasis teknologi
                        8.   Catatan Anekdot
                        9.   Narasi/catatan harian
                        10. Daftar periksa pengamatan guru
                        11. Catatan frekuensi dan waktu
                        12. Asesmen decoding
            2.         Strategi Asesmen Formal
                        1.   Tes Terstandar
            Teknik analisis data asesmen dilakukan melalui tahap-tahap asesmen yang sangat tergantung pada tingkat apa penampilan motorik anak yang diharapkan, yaitu:
            1.         Global Assessment
            2.         Screening
            3.         Ongoing Qualitative Assessment

            4.   Individual Assessment For The Purpose Of Remediation

No comments:

Post a Comment