Pengertian Filsafat
Istilah filsafat memiliki
makna cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada pengetahuan. Para filsuf alam
mengemukakan pandangannya tentang dasar atau asal mula segala sesuatu atau
peristiwa yang terdapat dalam alam ini. Asal atau dasar dari segala sesuatu ialah
Air (Thales), Udara (Anaximenes), Api (Herakleitos), Bilangan atau angka
(Phytagoras), Atom atom dan ruang kosong (Leukippor dan Demokritos) dan terjadinya percampuran antara empat unsur
utama yakni air, api, udara, tanah yang memiliki sifat yang berbeda menurut
Empedokles. Pandangan lain dikemukakan oleh 3 filsuf besar yaitu Socrates,
Plato dan Aristoteles. Bagi Socrates yang merupakan asas hidup manusia adalah
jiwa. Plato berpendapat bahwa ide merupakan dasar dari segala realitas yang
tampak, sedangkan Aristoteles mengemukakan pentingnya logika bagi perkembangan
pemikiran manusia menuju kebenaran.
Beberapa Pandangan
dan Cabang Filsafat
Pandangan
idealisme menyatakan bahwa realitas yang tampak oleh indra manusia adalah
bayangan dari ide yang merupakan realitas yang fundamental.implikasi dari
pandangan ini adalah adanya kecenderungan dari kelompok yang mengikutinya untuk
menghormati budaya dan tradisi serta hal-hal yang bersifat spiritual.
Humanisme
memiliki 2 arah yakni humanisme individu dan humanisme sosial. Humanisme
individu mengutamakan kemerdekaan berpikir, mengemukakan pendapat, dari
berbagai aktifitas kreatif. Kemampuan ini disalurkan melalui kesenian,
kesusasteraan, musik, teknologi, dan penguasaan tentang ilmu ke alaman.
Humanisme sosial mengutamakan pendidikan bagi masyarakat keseluruhan untuk
kesejahteraan sosial dan perbaiakn hubungan antar manusia.
Aliran
empirisme berpandangan bahwa pernyataan yang tidak dapat dibuktikan melalui
pengalaman adalah tanpa arti. Ilmu harus dapat diuji melalui pengalaman. Dengan
demikian, kebenaran yang diperoleh bersifat a posteriory yang berarti post to
experience.
Para
penganut rasionalisme berpandangan bahwa satu-satunya sumber pengetahuan yang
dapat dipercaya adalah rasio seseorang. Kritinisme menjembatani kedua
pandangan, yaitu rasionalisme dan empirisme. Empirisme menghasilkan
keputusan-keputusan yang bersifat sintetis yang tidak bersifat mutlak,
sedangkan rasionalisme memberikan keputusan yang bersifat analitis. Berpikir
merupakan proses penyusunan keputusan yang terdiri dari subjek dan predikat.
Kontruktivisme
intinya adalah bahwa pengetahuan seseorang itu merupakan hasil konstruksi
individu melalui interaksinya dengan objek, fenomena, pengalaman, dan
lingkungannya. Filsafat dibagi dalam beberapa cabang atau bagian filsafat,
yaitu epistemologi, metafisika, logika, etika, estetika, dan filsafat ilmu.
Epistemologi
membahas hal-hal yang bersifat mendasar tentang pengetahuan. Metafisika
dikemukakan oleh Andronikos dari kumpulan tulisan Aristoteles yang membahas
hakikat berbagai realitas yang diamati oleh manusia dalam dunia nyata. Logika
menekankan pentingnya penalaran dalam upaya menuju kebenaran. Etika disebut
juga sebagai filsafat moral karena menitikberatkan pembahasannya pada masalah
baik dan buruk, kesusilaan dalam kehidupan masyarakat. Estetika menekankan pada
pembahasan keindahan, sedangkan filsafat ilmu membahas hakikat ilmu, penerapan
metode filsafat untuk menemukan alas realitas yang dipersoalkan oleh ilmu.
No comments:
Post a Comment