KB 1 Pengertian Kecerdasan Intrapersonal pada Anak Usia Dini
Kecerdasan intrapersonal adalah
kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Komponen inti dari kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan memahami diri yang akurat meliputi kekuatan dan
keterbatasan diri, kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen,
dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami, dan menghargai diri.
Sistem neurologis kecerdasan
intrapersonal terdapat di lobus frontal, lobus pariental, dan sistem limbik.
Pembentukan batas antara “diri” dan
“orang lain” ditentukan oleh masa tiga tahun pertama dan perolehan kasih sayang
, pengakuan, dorongan, dan tokoh panutan. Terdapat setidak-tidaknya sepuluh
indikator kecerdasan intrapersonal.
Kecerdasan intrapersonal pada anak
TPA muncul dalam bentuk minat pada hal-hal tertentu, pada anak-anak KB muncul
dalam bentuk minat, kemampuan mengukur kekuatan diri, menolak bahasan
kontroversial, berani mencoba, punya tempat favorit, dan berani menyatakan
pendapat. Anak TK telah memiliki hampir semua indikator kecerdasan walaupun
dalam bentuk yang masih sederhana.
KB 2 Cara Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal pada Anak Usia Dini
Kecerdasan intrapersonal dilakukan
untuk merangsang kemampuan anak memahami ciri dan minat diri, kemampuan menilai
diri, kemampuan menikmati kegiatan, kemampuan menyatakan maksud dan ekspresi
diri, dan kemampuan berdisiplin dan kontrol diri.
Pemahaman diri dan minat diri
dirangsang dengan bermain cermin dan melihat bayangan, memilih gambar,
permainan ya-tidak, dan bercakap-cakap.
Penilaian diri dirangcang dengan
permainan berstiker, model moneka, dan mengulang kalimat sugestif.
Menikmati kegiatan dirangsang dengan
bertukar cerita dan bermain bebas.
Kemampuan menyatakan maksud dan
ekspresi dirangsang dengan kalimat diri, gambar diri, dan gaya diri.
Disiplin dan kontrol diri dirangsang
dengan permainan tahan dulu, berhitung dalam hati, lomba kendali diri, belajar
antri, dan tertib lalu lintas.
KB 3 Pengertian Kecerdasan Eksistensial pada Anak Usia Dini
Kecerdasan eksistensial adalah
kemampuan menempatkan diri sendiri dalam jangkauan wilayah kosmos terjauh dan
ciri manusiawi yang paling eksistensial.
Komponen inti dari kecerdasan
eksistensial adalah kemampuan menempatkan diri sendiri mulai dari wilayah yang
tak terbatas hingga wilayah yang amat kecil, dan dalam ciri manusiawi yang
paling mendasar (makna hidup, makna kematian, keberadaan akhir dari dunia
jasmani dan psikologi, pengalaman batin), kemampuan merasakan hal-hal besar,
memimpikan, dan memikirkannya secara mendalam.
Howard Gardner tidak secara tegas
menunjukkan lokasi otak dari sistem neurologis kecerdasan eksistensial.
Kecerdasan eksistensial sangat sulit
dianalisis sebagai “keterampilan” atau komponen tertentu seperti kecerdasan
lain. Meskipun demikian, ada sepuluh indikator untuk mengidentifikasi
kecerdasan eksistensial.
Terdapat 6 indikator kecerdasan
eksistensial pada anak TK, 1 pada anak KB, dan belum ditemukan.
KB 4 Cara Mengembangkan Kecerdasan Eksistensial pada Anak Usia Dini
Kecerdasan eksistensial pada anak
usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, meliputi bermain, menggambar
atau melukis, bercakap-cakap, berimajinasi, pembiasaan dan dialog, dan
pembimbingan.
Melatih kemampuan penempatan diri di
wilayah kosmos dilakukan dengan sendiri di alam terbuka dan bercakap-cakap;
melatih kepekaan memaknai hidup dilakukan dengan bercakap-cakap, tulis buku
harian, melihat film, dan cerita interaktif, membimbing anak memahami kematian
dilakukan dengan bercakap-cakap, memahami nilai ibadah dilakukan dengan
pembiasaan dan dialog, dan melatih pengalaman mendalam dilakukan dengan
menggambar, latihan diam, dan cerita interaktif.
No comments:
Post a Comment