Konsep Seni
Konsep seni secara utuh
mencangkup pengertian seni, sifat dasar seni, unsur-unsur karya seni, dan ragam
seni.
Seni adalah
kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan kesadaran
artistiknya yang melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indriawi ran rasa,
kemampuan intelektual, kreativitas serta keterampilan teknik untuk menciptakan
karya yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan menggunakan berbagai
media.
Pengertian
seni bersifat majemuk, dinamis, bergerak bebas, terbuka mencangkup berbagai
kecenderungan individual yang khas. Banyak faktor yang menentukan batasan atau
makna seni, seperti kurator, kritikus, pasar, kondisi kultural, dan lain-lain.
Pada
dasarnya semua cabang seni memiliki peran atau fungsi yang penting dalam
kehidupan. Peran atau fungsi tersebut antara lain; fungsi individual dan fungsi
sosial.
Seni untuk
anak-anak berbeda dengan seni orang dewasa karena karakter fisik maupun
mentalnya berbeda. Hal ini penting supaya hasil kreasi anak tidak diukur
menurut selera dan kriteria keindahan orang dewasa.
Fungsi seni
dalam pendidikan berbeda dengan fungsi seni dalam kerja profesional. Seni untuk
pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak,
baik fisik maupun mental. Sedangkan seni dalam kerja profesional difungsikan
untuk meningkatkan kemampuan bidang
keahliannya secara profesional.
Sifat dasar
seni adalah kreatif, individualitas, nilai ekspresi atau kualitas, keabadian
dan semesta atau universal.
Karya seni
diciptakan seniman tidak selalu untuk menyenangkan perasaan manusia. Karya seni
dapat memberikan perasaan kaget, terkejut, terteror, namun tetap memberikan
nilai-nilai lain yang dibutuhkan manusia, seperti perenungan, pemikiran, penyadaran,
pencerahan, dan sebagainya.
Nilai-nilai
yang terdapat pada suatu karya seni dapat dinikmati dan diapresiasi melalui
unsur-unsur yang terdapat didalamnya, yaitu struktur visual, tema, medium, dan
gaya.
Konsep
Pendidikan Seni
Dasar-dasar
pemikiran dimasukkannya seni dalam kurikulum pendidikan nasional bertumpu pada
pokok-pokok pikiran sebagai berikut
1. pelaksanaan pendidikan seni di
sekolah-sekolah umum seyogianya menggunakan pendekatan multidisiplin,
multidimensional, dan multikultural.
2. pembentukan pribadi yang harmonis
dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan kemampuan dasar anak didik melalui
pendekatan belajar dengan seni, melalui seni dan tentang seni sesuai minat dan
potensi anak.
3. pendidikan seni berperan mengembangkan
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual, dan multi integensi.
Tujuan
pembelajaran selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengembangkan sensitifitas persepsi
indriawi melalui berbagai pengalaman kreatif berkesenian
2. menstimulus pertumbuhan ide-ide
imajinatif dan kemampuan menemukan berbagai gagasan kreatif dalam memecahkan
permasalahan artistik atau estetik melalui proses eksplorasi, kreasi,
presentasi dan apresiasi
3. mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan berkesenian dengan disiplin ilmu lain yang serumpun atau tak
serumpun melalui berbagai pendekatan keterpaduan.
4. mengembangkan kemampuan apresiasi seni
dalam konteks sejarah dan budaya sebagai sarana pembentukan sikap saling toleran
dan demokratis dalam masyarakat yang majemuk.
Untuk
menunjang tercapainya tujuan pembelajaran seni secara optimal maka baik proses
maupun hasil pembelajaran keduanya perlu mendapat perhatian yang sama.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran seni di sekolah-sekolah, pengalaman belajar mencipta
seni disebut sebagai pembelajaran berkarya. Sedang pengalaman mempersepsi,
melihat, dan menghayati serta memahami seni disebut sebagai pembelajaran
apresiasi.
Pembelajaran
berkarya seni mengandung 2 aspek kompetensi yaitu keterampilan dan kreativitas.
Di TK kompetensi keterampilan lebih difokuskan pada pengalaman eksplorasi untuk
melatih kemampuan sensorik dan motorik, bukan menjadikan anak mahir atau ahli.
Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
yang terlihat dari hasil karya dan proses dalam bersibuk diri secara kreatif.
Pembelajaran apresiasi disampaikan tidak hanya sebatas pengetahuan saja, namun
melibatkan pengalaman mengamati, mengalami, menghayati, menikmati dan
menghargai secara langsung aktivitas berolah seni.
Konsep
Pendidikan Seni di TK
Tujuan
pendidikan seni di TK, adalah agar anak mampu mengungkapkan apa yang mereka
ketahui dan rasakan melalui seni. Proses bagaimana anak mengungkapkannya lebih
menjadi perhatian dibandingkan dengan hasilnya.
1. ekspresi
2. komunikasi
3. pengembangan bakat
4. kreativitas
Keempat
fungsi utama tersebut dikembangkan dalam 3 rumpun pengembangan yaitu
pengembangan moral dan nilai agama, sosial-emosional, serta kemampuan dasar
yang terdiri dari bahasa, kognitif, dan pra-akademik.
Pembelajaran
di TK amat tidak efektif tanpa musik, rupa, gerak, dan drama. Pendidikan seni
dapat menjadikan anak belajar lebih menyenangkan serta dapat mengasah ketajaman
rasa dan mengendalikan emosi.
No comments:
Post a Comment